Kita semua dikejutkan dengan kejadian ambruknya selasar Lt.1 Gedung BEI, yang menyebabkan jatuhnya banyak korban baik luka berat maupun luka ringan. Kejadian ini cukup memperihatinkan bagi kita semua terlebih lagi kita sebagai masyarakat sipil secara umum dan kami sebagai mahasiswa teknik sipil yang tergabung dalam ikatan mahasiswa teknik sipil Indonesia (IMTSI).
Pertama-tama, kami menyampaikan
keprihatin yang mendalam atas terjadinya musibah ambruknya struktur selasar lt.1
pada gedung BEI tower 2 pada tanggal 15 januari 2018, dan semoga korban
luka-luka segera pulih tanpa kurang suatu apapun. Namun kiranya kita dapat
bersikap arif dalam musibah ini dengan menjadikan pembelajaran bagi kita semua
sehingga tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Berangkat dari kesadaran kami
akan fungsi sosial dan juga sekaligus mengaplikasikan keilmuan kami di bidang
teknik sipil, maka kami dari Ikatan Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia (IMTSI)
bermaksud memberikan catatan-catatan terkait dengan kejadian tersebut dengan
keterbatasan kami yang tentu tidak bisa dipertanggungjawabkan. Sebagai berikut
:
1.metodologi
Berdasarkan data analisis
kementerian PUPR ,pengamatan kami dari vidio yang beredar, informasi media
online,dan analisis serta diskusi kami di internal IMTSI, kami melihat ada
beberapa kemungkinan penyebab ambruknya bangunan selasar BEI.
2. kronologi kejadian
Pada hari
senin 15 janiari 2018, BEI menerima kunjungan mahasiswa
Mahasiswa
tengah berkumpul pada satu titik di selasar yang berbentuk kantilever di
mezzazine pada area lobi tower 2
Tepat pada
pukul 11:56:41 WIB, selasar tersebut mengalami kegagalan bangunan yang
mengakibatkan 77 korban luka(data PUPR)
3. Data teknis Bangunan Gedung
- Nama Gedung : Bursa Efek Indonesia
- Alamat : Jl. Thamrin No.53 Gondangdia, Jakarta Pusat
- Tahun Pembangunan : 1997-1998
- Jumlah Lantai : 32 Lantai
- Fungsi Bangunan Gedung : Perkantoran
- Struktur Utama : Beton Bertulang
4. Hasil Pemeriksaan
Secara umum suatu project kontruksi
dikatakan berhasil ketika menghasilkan kontruksi yang Minim dari segi financial
dengan hasil yang bagus dari segi kualitas , sesuai peruntukan dan memberikan
rasa aman bagi penggunanya, dan suatu kontruksi dikatakan gagal apabila tidak
sesuai dengan yang direncanakan.
Secara garis besar faktor
Kegagalan kontruksi juga bisa disebabkan karena beberapa faktor :
- Faktor perencanaan
- Faktor pelaksanaan
- Faktor maintenence
- Faktor operasional
- Faktor umur
- Faktor bencana
Berdasarkan pengamatan dari vidio
CCTV
5. Analisis
Pendekatan faktor penyebab
kegagalan kontruksi.
Pertama, faktor perencanaan. Dalam suatu parameter keberhasilan suatu kontruksi bangunan Ketika sesuai dengan apa yang direncanakan dan sesuai dengan aturan aturan mengenai teknis maupun prinsip pada suatu pekerjaan kontruksi itu sendiri,namun dalam hal ini kami meyakini bahwa
perencanaan gedung BEI ini sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku (SOP) atau standar-standar dalam kontruksi, namun kita tilik dalam hal pelaksanaannya bisa jadi ada faktor yang menyebabkan berkurangnya
spesifikasi dari bangunan atau kontruksi itu sendiri sehingga menjadi tidak sesuai yang diharapkan,misalnya dalam perencanaan, dirancang bangunan pada selasar BEI itu mampu menahan 500 kg/m2, karena dalam pelaksanaan dan pengawasan "ngawur" maka hasil pun akan jauh dari apa yang direncanakan, bahkan dan menurut informasi umur rencana bangunan seharusnya
mampu bertahan dan layak difungsikan kira-kira 50 tahunan, sedangkan umur
bangunan baru 20th jadi jelas ada kemungkinan faktor human error yang
menyebabkan kegagalan kontruksi.
Kemudian, faktor perawatan dan
operasional. untuk mempertahankan dan menjaga tingkat pelayanan suatu bangunan diperlukan adanya perawatan secara berkala, sehingga tidak menyebabakan penurunan kekuatan dan pelayanan komponen
struktur.
Pada tower 2 BEI ini, Ada kemungkinan dari faktor korosi yang menyebabkan kegagalan kontruksi tersebut.
keruntuhan akan terjadi ketika ada pemusatan beban pada salah satu titik sehingga
menyebabkan deformasi, dan pada titik tertentu, Ketika struktur sudah tidak mampu
memikul beban itu, yang kemudian mengakibatkan salah satu penggantung terlepas dari kedudukanya dan memicu penggantung lainya turut lepas maka terjadi keruntuhan.
Kemudian ada momen yang berlebih
yang bekerja secara sepontan sehingga tidak mampu dipikul oleh struktur yang menjadi
tumpuan plat beton karena faktor penurunan kapasitas atau kekuatan yang
disebabkan korosi itu tadi sehingga menyebabkan kegagalan kontruksi.
6. Rekomendasi
- Perkuat fungsi Pengawasan pada pekerjaan –pekerjaan kontruksi di DKI Jakarta dan seluruh Indonesia
- Perketat maintenece bangunan gedung-gedung dan fasilitas umum
- Kami Ikatan Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia berharap kejadian ini tidak terulang kembali dan menjadi perhatian kita bersama.